UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA
MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELAS B TK MARDIRAHAYU SENDANGDAWUNG KECAMATAN KANGKUNG KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Semarang Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Guna Memperoleh Drajat Sarjana Pendidikan
SRI MUNANTI
NPM : 09159285
PROGRAM STUDI S1 PG PAUD
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI SEMARANG
2012
SKRIPSI
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA
MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELAS B TK MARDIRAHAYU SENDANGDAWUNG KECAMATAN KANGKUNG KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2011/2012
Yang disusun dan diajukan oleh
SRI MUNANTI
NPM : 09159285
Telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan
dihadapan Dewan Penguji
Pada tanggal
Pembimbing I Pembimbing II
Muniroh Munawar, M.Pd Agung Prasetyo, S.Psi., M.Pd
NPP. 097801230 NPP: 046901158
PROGRAM STUDI S1 PG PAUD
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI SEMARANG
2012
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : SRI MUNANTI
NPM : 09159285
Jurusan : S1 PG PAUD
Menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi yang berjudul ” Upaya Meningkatkan Minat Baca Melalui Media Gambar Pada Anak Kelas B TK Mardirahayu Sendangdawung Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2011/2012” benar – benar hasil karya saya sendiri, buka jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 2012
Sri Munanti
NPM 09159285
SKRIPSI
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA
MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELAS B TK MARDIRAHAYU SENDANGDAWUNG KECAMATAN KANGKUNG KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2011/2012
Yang disusun dan diajukan oleh
SRI MUNANTI
NPM : 09159285
Telah dipertahankan di depan dewan penguji
Pada tanggal
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji
Ketua, Sekretaris
Dra. M. TH. S.R. Retnaningdyastuti, M.Pd Agung Prasetyo, S.Psi., M.Pd
NIP : 19530603 198103 2 001 NPP: 046901158
Penguji I
Penguji II
Penguji II
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Kerja adalah wujud nyata cinta. Bila kita tidak dapat bekerja dengan kecintaan, lebih baik tinggalkan pekerjaan itu (Kahlil Gibral)
Jadikan masa lalumu sebagai pelajaran hidup yang sangat berarti sehingga kehidupan yang akan datang menjadi lebih baik dan berarti. (Penulis)
PERSEMBAHAN
1. Suami tercinta yang telah memberi dorongan moril maupun materil untuk belajar.
2. Anak –anakku tersayang yang telah turut mendukung untuk melanjutkan studi.
3. Kepada bapak dan ibu terhormat yang telah memberi semangat untuk melanjutkan studi.
4. Para Dosen yang telah membimbing dalam studi.
5. Teman-teman seperjuangan yang selalu dihati
6. Almamater IKIP PGRI Semarang.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan pada penulis dan tidak satupun ungkapan yang bisa menggambarkan rasa syukur atas terselesainya skripsi dengan judul “ Upaya Meningkatkan Minat Baca Melalui Media Gambar Pada Anak Kelas B TK Mardirahayu Sendangdawung Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2011/2012”, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan IKIP PGRI Semarang.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini ucapan terima kasih saya sampaikan kepada yang terhormat:
1. Muhdi, SH. M.Hum rektor IKIP PGRI Semarang, yang telah memberi kesempatan dan peluang bagi penulis untuk menyusun skripsi dan menuntut ilmu dilembaga ini.
2. Dra. M. TH. S.R. Retnaningdyastuti, M.Pd Dekan FIP PAUD IKIP PGRI Semarang yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian.
3. Agung Prasetyo, S.Psi., M.Pd Ketua Jurusan PG PAUD FIP IKIP PGRI Semarang yang telah menyetujui judul penelitian ini.
4. Muniroh Munawar, S. Pi., M. Pd Pembimbing I yang telah memberikan motivasi dan saran dalam menyusun skripsi ini serta memberikan bimbingan dan pengarahan serta dorongan hingga terselesaikan skripsi ini.
5. Agung Prasetyo, S.Psi., M.Pd Pembimbing II yang telah memberikan motivasi dan saran dalam menyusun skripsi ini serta memberikan bimbingan dan pengarahan serta dorongan hingga terselesaikan skripsi ini
6. Seluruh Dosen IKIP PGRI Semarang yang telah memberikan bekal ilmu untuk mencerdaskan anak bangsa.
7. Semua teman Fakultas Ilmu Pendidikan khususnya PG PAUD Tahun 2012
8. Semua pihak yang telah membantu selama proses pembuatan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan demi membangun sebuah pemahaman dan penulisan karya ilmiah yang lebih baik. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan dapat memberikan kontribusi di dunia pendidikan.
Semarang, 2012
Penulis
ABSTRAK
Sri Munanti. 2012 Upaya Meningkatkan Minat Baca Melalui Media Gambar Pada Anak Kelas B TK Mardirahayu Sendangdawung Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal Tahu Ajaran 2011/2012.
Anak usia dini memerlukan banyak sekali informasi untuk mengisi pengetahuannya agar siap menjadi manusia sesungguhnya. Dalam hal ini membaca merupakan cara untuk mendapatkan informasi karena pada saat membaca maka seluruh aspek kejiwaan manusia terlibat dan ikut serta bergerak. Kemampuan membaca anak usia dini umumnya masih relatif kurang karena pedidikan usia dini merupakan awal atau permulaan anak belajar membaca. Anak usia dini umumnya enggan untuk membaca sesuatu yang bersifat abstrak.
Seperti halnya yang terjadi pada anak kelompok B TK Mardirahayu Sendangdawung. Minat membaca pada anak masih rendah. Pada saat kegiatan pembelajaran, anak merasa bosan karena metode yang sama dan monoton. Proses pembelajaran yang kurang menarik dan bervariasi menjadikan minat anak akan membaca masih rendah.
Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Pada tiap siklus terdapat empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada saat kegiatan pembelajaran guru menggunakan media gambar untuk meningkatkan minat baca anak. Media gambar adalah media yang berupa gambar yang diserta dengan kata-kata atau kalimat dibawahnya. Dengan adanya gambar tersebut, maka anak didik akan terangsang utuk mengetahui maksud gambar tersebut dan mencoba membaca kata-kata atau kalimat yang ada.
Berdasarkan data informasi awal yang diperoleh oleh peneliti pada saat observasi, dapat diketahui bahwa minat baca anak masih rendah. Dari 20 anak, 9 atau 45% anak mendapat nilai baik, 6 atau 30% anak mendapat nilai cukup dan 5 atau 25% anak mendapat nilai kurang. Setelah mengalami perbaikan pada siklus I, 13 atau 65% anak mendapat nilai baik, 5 atau 25% anak mendapat nilai cukup dan 2 atau 10% anak mendapat nilai kurang. Pada siklus II, 16 atau 80% anak mendapat nilai baik, 2 atau 10% anak mendapatkan nilai cukup dan 2 atau 10% anak mendapatkan nilai kurang.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media pengajaran berupa media gambar dapat meningkatkan minat membaca anak kelompok B TK Mardirahayu Sendangdawung. Oleh karena itu media gambar dapat dijadikan sebagai salah satu media alternatif pada bidang pengembangan bahasa. Diharapkan pula guru agar mampu membuat media pengajaran sesederhana mungkin dengan segala keterbatasan yang ada agar proses belajar lebih menyenangkan dan bervariasi demi meningkatkan minat belajar pada anak.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………….. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………… iv
KATA PENGANTAR…………………………………………………………... v
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. vii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………. ix
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………… x
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. xi
ABSTRAK……………………………………………………………………… xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………..
B. Identifikasi Masalah…………………………………………….
C. Pembatasan Masalah…………………………………………….
D. Rumusan Masalah………………………………………………
E. Tujuan Penelitian………………………………………………
F. Manfaat Penelitian……………………………………………
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Minat
2. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
3. Membaca
4. Media Gambar
B. Penelitian Yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Sumber Data
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
E. Analisis Data
F. Indikator Kinerja
G. Prosedur Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
B. Deskripsi Siklus I
C. Deskripsi Siklus II
D. Pembahasan Tiap Dan Antar Siklus
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Uraian setiap Siklus dalam penelitian
2. Nilai hasil belajar prasiklus
3. Nilai hasil belajar Siklus I……………………………………….
4. Nilai hasil belajar Siklus II………………………………………
5. Nilai hasil belajar prasiklus, Siklus I dan siklus II
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Bagan Kerangka Berpikir…………………………………….
2. Dokumentasi kegiatan pada saat pembelajaran siklus I
3. Dokumentasi kegiatan pada saat pembelajaran siklus II
4. Diagram Nilai Pra Siklus dan Siklus I……………………….
5. Diagram Nilai Siklus I dan Siklus II…………………………
6. Diagram Nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II…………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan Pasal 1 UU RI No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (Depdiknas, 2007:2).
TK merupakan lembaga pendidikan pra-skolastik atau akademik. Itu artinya, TK tidak mengemban tanggungjawab utama dalam membelajarkan keterampilan membaca dan menulis. Subtansi pembinaan kemampuan skolastik atau akademikini haruslah menjadi tanggungjawab utama lembaga pendidikan dasar (Depdiknas, 2007:1).
Anak usia dini memerlukan banyak sekali informasi untuk mengisi pengetahuannya agar siap menjadi manusia sesungguhnya. Dalam hal ini membaca merupakan cara untuk mendapatkan informasi karena pada saat membaca maka seluruh aspek kejiwaan manusia terlibat dan ikut serta bergerak. Hasilnya, otak yang merupakan pusat koordinasi pun bekerja keras menemukan hal-hal baru yang akan menjadi pengisi memori otak sekaligus menjadi bekal pertumbuhan (Adi Susilo, 2011:13).
Kemampuan membaca anak usia dini umumnya masih relatif kurang karena pedidikan usia dini merupakan awal atau permulaan anak belajar membaca. Anak usia dini umumnya enggan untuk membaca sesuatu yang bersifat abstrak. Selain itu tuntutan orang tua yang menginginkan anak cepat bisa membaca. Ditambah lagi tuntutan dari SD yang mengadakan penerimaan siswa dengan menggunakan tes baca tulis.
Guru memerlukan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru adalah dengan menggunakan media yang dapat merangsang minat baca anak didik dalam membaca. Media yang dapat digunakan salah satunya adalah media kartu gambar. Media kartu gambar adalah media yang berupa gambar yang diserta dengan kata-kata atau kalimat dibawahnya. Dengan adanya gambar tersebut, maka anak didik akan terangsang utuk mengetahui maksud gambar tersebut dan mencoba membaca kata-kata atau kalimat yang ada.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Kemampuan membaca peserta didik yang umumnya masih relatif rendah
2. Tuntutan orang tua yang menginginkan anaknya bisa cepat membaca.
3. Bagaimana cara untuk meningkatkan minat membaca anak usia dini?
4. Perlu adanya metode pembelajaran yang menarik untuk anak didik.
5. Penggunaan media pengajaran dalam proses pembelajaran.
6. Penggunaan gambar yang menarik untuk meningkatkan minat siswa.
C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlalu meluas, penulis merasa perlu memberikan batasan. Untuk mempermudah didalam memahami skripsi ini, penulis membatasi upaya meningkatkan minat baca melalui media gambar menghubungkan tulisan sederhana dengan gambar yang melambangkannya, pada anak kelas B TK Mardirahayu Sendangdawung Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal tahun ajaran 2011-2012.
D. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : bagaimanakah upaya meningkatkan Minat Baca Melalui Media Gambar pada Anak Kelas B TK Mardirahayu Sendangdawung Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal Tahu Ajaran 2011/2012?
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan minat baca pada anak.
2. Tujuan Khusus
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah meningkatkan minat baca melalui media gambar pada anak kelas B TK Mardirahayu Sendangdawung Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal Tahu Ajaran 2011/2012.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Untuk mendapatkan teori baru tentang meningkatkan minat baca anak didik melalui kartu gambar.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak, antara lain:
1. Bagi siswa
a. Anak didik lebih termotivasi dalam belajar.
b. Meningkatnya minat baca pada anak didik.
2. Bagi guru
a. Memperoleh pengalaman untuk meningkatkan minat baca anak didik melalui kartu gambar.
b. Dapat memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di kelas.
3. Bagi sekolah
a. Hasil penelitian diharapkan mampu membantu sekolah dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar.
b. Memotivasi kepada guru-guru untuk menerapkan metode yang bervariasi dalam pengajaran.
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
a. Minat
Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat sesuatu melihat sesuatu akan menguntungkan mereka merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasaan. Bila kepuasaan berkurang, minat pun berkurang. Setiap minat memuaskan kebutuhan dalam kehidupan anak, walaupun kebutuhan ini mungkin tidak segera tampak bagi orang dewasa. Semakin kuat kebutuhan ini, semakin kuat dan bertahan pada minat tersebut (Hurlock. 1978:114).
Aiken (Ginting, 2005) mengungkapkan definisi minat sebagai kesukaan terhadap kegiatan melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat berhubungan dengan nilai-nilai yang membuat seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya, hal tersebut diungkapkan oleh Anastasia dan Urbina (Ginting, 2005). Selanjutnya Ginting (2005) menjelaskan, minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik, lebih jauh lagi minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan dalam diri seseorang (www1.bpkpenabur.or.id/jurnal/04/017-035.pdf).
Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
usaha yang dilakukan seseorang. Minat yang kuat akan menimbulkan
usaha yang gigih, serius dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi
tantangan. Jika seorang anak memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat
dapat mengerti dan mengingatnya.
Berikut merupakan ciri-ciri minat anak menurut Hurlock (1978, 115), antara lain adalah sebagai berikut : (a) minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik, (b) minat bergantung pada kesiapan belajar, (c) minat bergantung pada kesempatan belajar, (d) perkembangan minat mungkin terbatas, (e) minat dipengaruhi pengaruh budaya, (f) minat itu egosentris.
Peserta didik akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh sebab itu, mengembangkan minat belajar peserta didik merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi siswa. Beberapa cara dapat dilakukan untuk membangkitkan minat belajar siswa menurut Sanjaya (2006 : 28-29), diantaranya: (a) hubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan peserta didik, (b) sesuaikan materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan siswa, (c) ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar, (d) berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa, (e) berikan penilaian, (f) berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa, penghargaan bisa dilakukan dengan memberikan komentar positif, (g) ciptakan persaingan dan kerja sama. Persaingan yang sehat dapat memberikan pengaruh yang baik untuk keberhasilan proses pembelajaran peserta didik.
Menurut Usman (2008:27) kondisi belajar-mengajar yang efektif adalah minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yag relatif menetap pada diri seseorang. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Misalnya seorang anak menaruh minat terhadap terhadap kesenian, maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian. Pada hakikatnya setiap anak berminat terhadap belajar, dan guru sendiri hendaknya berusaha membangkitkan minat terhadap belajar.
b. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Bahasa adalah segala bentuk komunikasi di mana pikiran dan perasaan seseorang disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Oleh karena tiu, perkembangan bahasa dimulai dari tangisan pertama sampai anak mampu bertutur kata. Perkembangan bahasa terbagi menjadi dua periode, yaitu, periode Prelinguistik dan periode Linguistik. Periode Linguistik inilah anak mulai mengucapkan kata-kata pertama.
Menurut Sumantri (2008:2.30-2.31) periode linguistic terbagi dalam tiga fase besar, yaitu:
a. Fase satu kata atau Holofrase
Pada fase ini anak mempergunakan satu kata untuk menyatakan pikiran yang kompleks, baik berupa keinginan, perasaan atau temuannya tanpa perbedaan yang jelas. Pada umumnya kata pertama yang diucapkan oleh anak adalah kata benda, setelah beberapa waktu barulah disusul dengan kata kerja.
b. Fase lebih dari satu kata
Fase dua kata muncul pada anak berusia sekitar 18 bulan. Pada fase ini anak sudah dapat membuat kalimat sederhana yang terdiri dari dua kata. Pada periode ini bahasa yang digunakan oleh anak tidak lagi egosentris, dari dan untuk dirinya. Orang tua mulai melakukan Tanya jawab dengan anak secara sederhana. Anak pun mulai dapat bercerita dengan kalimat-kalimat sederhana.
c. Fase diferensiasi
Periode terakhir dari masa balita yang berlangsung antara usia dua setengah sampai lima tahun. Keterampilan anak dalam berbicara mulai lancar dan berkembang pesat. Dalam berbicara anak bukan saja menambah kosakatanya yang mengagumkan akan tetapi anak mulai mampu mengungkapkan kata demi kata sesuai dengan jenisnya, terutama dalam pemakaian kata benda dan kata kerja.
Menurut Brewer dalam Suyanto (2005:73) perkembangan bahasa mengikuti suatu urutan yang dapat diramalkan secara umum sekalipun banyak variasinya diantara anak yang satu dengan anak yang lain, dengan tujuan mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi. Kebanyakan anak memulai perkembangan bahasanya dari menangis untuk mengekspresiakan responnya terhadap bermacam-macam stimuli. Anak mulai memerang (cooing), yaitu melafalkan bunyi yang tidak ada artinya secara berulang-ulang, seperti suara burung yang sedang berkicau. Anak pada umumnya belajar nama-nama benda sebelum kata-kata lain.
Berikut adalah fungsi bahasa sebagai alat komunikasi menurut Depdiknas (2007:5), antara lain adalah:
a. Keterampilan berbahasa, dapat ditunjukkan oleh anak dalam perilaku: menyapa, memperkenalkan diri, bertanya, mendeskripsikan, melaporkan kejadian, menyatakan suka/tidak, meminta ijin, bantuan, mengemukakan alas an, memerintah atau menolak sesuatu.
b. Keterampilan mendengar, dapat ditujukan oleh anak dalam perilaku: mendengarkan perintah, mendengarkan pertanyaan, mendengarkan orang yang sedang bercerita dan mendengarkan orang yang sedang member petunjuk.
c. Keterampilan berbicara, dapat ditujukan oleh anak dalam perilaku: mengembangkan keterampilan bertanya, menyiapkan kegiatan yang dapat dilakukan di dalam maupun di luar kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menggunakan berbagai kegiatan yang bervariasi.
d. Keterampilan membaca, adalah kegiatan yang melibatkan unsur auditif (pendengaran) dan visual (pengamatan).
c. Membaca
Retorika adalah kiat yang didasarkan atas nengetahuan yang tersusun baik dan kemahiran yang telah dimiliki untuk mencapai tujuan. Berbahasa merupakan kegiatan penggunaan bahasa untuk berkomunikasi. Penggunaan bahasa meliputi menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Membaca merupakan salah satu ketrampilan berbahasa yang lainnya (berbicara dan menulis) (Haryadi, 2007:4).
Agar dapat membaca secara efektif dan efisien, seorang pembaca harus dapat menggunakan dasar pengetahuan yang telah tersusun dengan baik dan dasar kemahiran yang telah dimiliki dengan benar dan tepat. Pembaca dapat menggunakan keduanya dengan tepat dan benar jika pembaca mempunyai kiat dalam membaca. Kiat yang dimaksud adalah bagaimana pembaca memilih dan menggunakan model membaca, metode membaca, dan teknik membaca sesuai kebutuhan.
Model-model membaca tidaklah muncul secara tiba-tiba, akan tetapi merupakan kerja keras dari para ahli yang mengkajinya dalam waktu yang relatif lama. Dalam menghasilkan suatu model membaca ada suatu tata kerja tersendiri yang harus ditempuh melalui penelitian. Cara menghasilkan model membaca dilakukannya secara profesional yang bersifat teknik. Berikut merupakan pendekatan membaca menurut Haryadi (2007:12-16):
a. Pendekatan Taksonomik
Pendekatan taksonomik dikembangkan oleh Gray. Ia berpendapat bahwa dalam membaca diperlukan empat ketrampilan, yaitu mengenal kata, komprehensif, reaksi, dan asimilasi (Dechant dan Smith, 1977:15). Awal mula membaca merupakan kegiatan pengenalan simbol-simbol dilakukan pembaca dalam bentuk penyandian kembali simbol tulis yang berbentuk kata secara mekanik
b. Pendekatan Psikologis
Pendekatan psikologis terdiri atas dua, yaitu:
1) Pendekatan behavioral, dipelopori oleh Skinner. Pendekatan ini berpandangan bahwa belajar bahasa dapat dikendalikan oleh luar. Seseorang dikatakan belajar kalau mendapat stimulus atau rangsangan dari luar, kemudian dari rangsangan tersebut menghasilkan respon dari orang yang belajar. Menurut pandangan behavioral , ketrampilan membaca merupakan hasil proses membaca yang diperoleh dari hubungan antara rangsangan dan reaksi yang dikenal dengan sebutan S-R yaitu stimulus dan respons.
2) Pendekatan kognitif, dipelopori oleh piaget. Menurut pandangan kognitif, membaca tidaklah sekedar memperoleh rangsangan simbol-simbol tertulis melalui mata, tetapi yang lebih penting adalah memproses rabgsangan tersebut di dalam otak.
c. Pendekatan Proses Informasi. Tokoh yang dikenal dalam pendekatan proses informasi adalag Smith. Ia menyatakan bahwa keterampilan membaca merupakan suatu proses informasi. Pendekatan ini berprinsip bahwa membaca adalah aktivitas komunikasi yang memungkinkan informasi ditrasformasi dari penulis kepada pembaca.
d. Pendekatan Psikomotorik. Pendekatan ini dikembangkan oleh Holmes dan Singer . Kegunaan dari pendekatan ini dalam membaca adalah sebagai pengukur tingkat kenyaringan dan kecepatan baca yang dilakukan pembaca.
e. Pendekatan Linguistik. Pendekatan ini dikembangkan dalam dua periode yaitu:
1) Bloomfield, Fries, dan lefevre. Bloomfield berpendapat bahwa membaca merupakan hubungan teratur antara sistem tulisan dan ujaran. Fries mengatakan bahwa membaca merupakan hubungan antara bunyi-bunyi bahasa dengan huruf. Sedangkan Lefevre menekankan faktor kebahasaan dalam membaca, baik yang berkaitan dengan tuturan kata maupun hubungan antara kata dan kata dalam menghasilkan kalimat.
2) Muncul teori baru yang disebut teori trasformasi. Diperkenalkan oleh Chomsky yang kemudian dilanjutkan oleh Halle, Goodman, dan Ruddel. Teori transformasi menekankan perbedaan antara struktur luar dan struktur dalam. Yang dimaksud struktur luar membaca adalah bunyi-bunyi atau simbol-simbol tulisan, sedangkan struktur dalam membaca adalah makna sintaktik dan interpretasi semantik (penafsiran makna bacaan).
Menurut Depdiknas (2007 : 3) kemampuan membaca ditentukan oleh perkembangan bahasa. Perkembangan kemampuan berbahasa anak usia 4-6 tahun ditandai oleh berbagai kemampuan sebagai berikut: (a) mampu menggunakan kata ganti saya dalam berkomunikasi, (b) memiliki berbagai perbendaharaan kata kerja, kata sifat, kata keadaan,kata tanya, dan kata sambung, (c) menunjukkan pengertian, dan pemahaman tentang sesuatu, (d) mampu mengungkapkan pikiran, perasaan, dan tindakan dengan menggunakan kalimat sederhana (e) mampu membaca dan mengungkapkan sesuatu melalui gambar.
Secara umum melalui kegiatan awal membaca dalam perkembangan berbahasa diharapkan anak dapat membentuk perilaku membaca, mengembangkan beberapa kemampuan sederhana dan keterampilan pemahaman dan mengembangkan kesadaran huruf.
Membaca merupakan kegiatan yang melibatkan unsur auditif (pendengaran) dan visual (pengamatan). Kemampuan membaca dimulai ketika anak senang mengeksplorasi buku dengan cara memegang atau membolak-balik buku. Secara khusus, perkembangan kemampuan membaca pada anak berlangsung dalam beberapa tahap sebagai berikut : (Depdiknas, 2007 : 4 – 6)
a. Tahap Fantasi (magical stage)
Pada tahap ini, anak mulai belajar menggunakan buku dan kadang-kadang anak membawa buku kesukannya.
b. Tahap Pembentukan Konsep Diri (self concept stage)
Anak memandang dirinya sebagai pembaca, dan mulai melibatkan diri dalam kegiatan membaca, pura-pura membaca buku, memberi makna pada gambar atau pengalaman sebelumnya dengan buku, menggunakan bahasa buku meskipun tidak cocok dengan tulisan.
c. Tahap Membaca Gambar (Bridging reading stage)
Anak menjadi sadar pada cetakan yang tampak serta dapat menemukan kata yang sudah dikenal, dapat mengungkapkan kata-kata yang memilki makna dengan dirinya, dapat mengulang kembali cerita yang tertulis, dapat mengenal cetakan kata dari puisi atau lagu yang dikenalnya serta sudah mengenal abjad.
d. Tahap Pengenalan Bacaan(Take-of reader stage)
Anak mulai menggunakan tiga sistem isyarat (graphoponic, semantic, dan syntatic) secara bersama-sama. Anak tertarik pada bacaan, mulai mengingat kembali cetakan pada konteknya, berusaha mengenal tanda-tanda pada lingkungan serta membaca berbagai tanda seperti kotak susu, pasta gigi, atau papan iklan.
e. Tahap Membaca Lancar (Independent reader stage)
Anak dapat membaca berbagai jenis buku yang berbeda secara bebas.
Dalam pengembangan kemampuan membaca di TK, terdapat beberapa pendekatan yang dilakukan melalui berbagai bentuk permainan. Beberapa pendekatan yang dimaksud diantaranya adalah : (Depdiknas, 2007 : 10 - 12)
a. Metode Sintesis
Metode sintesis merupakan metode yang didasarkan pada teori asosiasi yang memberikan suatu pengertian bahwa suatu unsur (misalnya unsur huruf) akan bemakna apabila unsur tersebut bertalian atau dihubungkan dengan unsur lain (huruf lain) sehingga membentuk suatu arti. Atas dasar itu, terdapat permainan membaca dimulai dari unsur huruf. Permainan membaca ini dilakukan dengan bantuan gambar pada setiap kali memperkenalkan huruf, misalnya huruf a disertai dengan gambar ayam, angsa, anggur dan apel.
b. Metode Global
Metode global didasarkan pada teori ilmu jiwa keseluruhan (gestalt). Dalam metode ini, anak pertama kali memaknai segala sesuatu secara keseluruhan. Keseluruhan memiliki makna yang lebih dibandingkan dengan unsur-unsurnya. Kedudukan setiap unsur, hanya berarti jika memiliki kedudukan fungsional dalam keseluruhan. Atas dasar ini, metode global memperkenalkan membaca permulaan pada anak yang dimulai dengan memperkenalkan “kalimat”.
c. Metode Whole-linguistic
Metode whole-linguistic adalah suatu pendekatan dalam mengembangkan membaca permulaan dengan menggunakan seluruh kemampuan linguistik anak. Dalam menggunakan pendekatan ini, lingkungan dan pengalaman anak menjadi sumber permainan yang utama. Pendekatan ini tidak hanya mengfokuskan pada pengembangan bahasa saja tetapi juga intelektual dan motorik anak.
Membaca merupakan kegiatan yang penting bagi anak. Jika anak bisa membaca, maka ia juga akan segera bisa belajar menulis dan berhitung. Menurut Adi Susilo (2011 : 11-13) manfaat membaca bagi anak usia dini antara lain: a) Mengembangkan kemampuan otak dan kecerdasan, b) Meningkatkan kemampuan anak, c)Mempersiapkan pendidikan anak, d) Mencegah kerusakan saraf otak, e) Melatih daya ingat, f) Memperbanyak kosakata dan meningkatkan kemampuan menyusun kalimat.
Secara khusus Jordan E. Ayan (dalam Adi Susilo, 2011 12-13) membaca memiliki dampak positif bagi kecerdasan sebagai berikut: (a) mempertinggi kecerdasan verbal/linguistik karena banyak membaca akan memperkaya kosakata, (b) meningkatkan kecerdasan matematis-logis dengan memaksa untuk menalar serta mengurutkan secara teraturdan berpikir logis untuk mengurutkan jalan cerita atau memecahkan suatu misteri, (c) mengembangkan kecerdasan interpersonal dengan mendesak untuk merenungkan kehidupan dan mempertimbangkan kembali keputusan akan cita-cita hidup, (d) memicu imajinasi dengan mengajak untuk membayangkan dunia beserta isinya, lengkap dengan segala kejadian, lokasi dan karakternya.
d. Media Gambar
Ada beberapa konsep mengenai definisi media pengajaran. Menurut Gerlach (dalam Sanjaya, 2006:161) secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kodisi yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
Menurut Sudjana (2007,2) manfaat media pengajaran dalam proses belajar antara lain :
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian anak didik sehingga dapat menumbuhnya motivasi belajar.
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para anak didik, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga anak didik tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Sedangkan menurut Usman (2008:32), media pendidikan mempunyai manfaat sebagai berikut: (a) meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir. Oleh karena itu, mengurangi verbalisme, (b) memperbesar perhatian siswa, (c) membuat pelajaran lebih menetap atau tidak mudah dilupakan, (d) memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan para anak didik, (e) menumbuhkan pemikiran yang teraturdan bersambung, (f) membantu tumbuhnya pengertian dan membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
Gambar merupakan media untuk berkomunikasi dengan orang lain. Gambar berfungsi sebagai stimulasi munculnya ide, pikiran maupun gagasan baru. Gagasan ini selanjutnya mendorong anak untuk berbuat, mengikuti pola berpikir seperti gambar atau justru muncul ide baru dan menggugah rasa (Pamadhi, 2008:2.8).
Dalam proses belajar mengajar gambar yang digunakan mampu membantu apa yang akan dijelaskas oleh guru, memliki kualitas yang baik, dalam arti, dalam arti memiliki tujuan yang relevan, jelas, mengadung kebenaran, autentik, aktual, lengkap, sederhana, menarik, dan memberikan sugesti terhadap kebenaran itu sendiri. Menurut Sadiman (2011, 31-33) ada enam syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar/foto yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai media pengajaran:
a. Autentik. Gambar tersebut secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenarnya.
b. Sederhana. Komponen gambar hendaknya cukup jelas dan menunjukkan poin-poin pokok pembelajaran.
c. Ukuran relatif. Gambar dapat memperbesar atau memperkecil obyek/benda sebenarnya.
d. Gambar/foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan.
e. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar/foto karya siswa sering sekali lebih baik.
f. Tidak semua gambar yang bagus adalah media yang baik. Gambar hendaknya bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Menurut Pamadhi (2008:2.9) manfaat gambar bagi anak adalah sebagai berikut: (a) alat untuk mengutarakan (berekspresi) isi hati, pendapat maupun gagasannya, (b) media bermain fantasi, imajinasi dan sekaligus sublimasi, (c) stimulasi bentuk ketika lupa, atau untuk menumbuhkan gagasan baru, (d) alat untuk menjelaskan bentuk serta situasi.
Media pendidikan sangat berperan dalam perencanaan dan pelaksanaan secara sistematis. Media sendiri adalah orang, benda atau kejadian yang menciptakan suasana yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap. Salah satu media yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah kartu gambar. Media kartu gambar adalah media yang berupa kertas tebal yang berbentuk persegi dengan disertai gambar baik berupa gambar orang, hewan tumbuhan dan lain sebagainya.
B. Penelitian Yang Relevan
Belum ada penelitian yang relevan dengan judul upaya meningkatkan minat baca melalui media gambar pada anak usia dini.
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian tindakan kelas ini dijelaskan melalui bagan berikut ini.
Bagan 1. Kerangka Berfikir
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan kajian teori di atas dapat ditarik hipotesis bahwa “ melalui media gambar dapat meningkatkan minat membaca pada anak kelas B TK Mardirahayu Sendangdawung Kangkung Kabupaten Kendal tahun ajaran 2011/2012.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai Januari 2012 Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian dilakukan karena minat baca pada anak kelompok B TK Mardirahayu masih rendah.
2. Tempat Penelitian
a. Lokasi penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti adalah TK Mardirahayu Sendangdawung Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal.
b. Penelitian dilakukan pada TK Mardirahayu karena peneliti merupakan guru dari TK tersebut.
B. Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di TK Mardirahayu desa Sendang Dawung Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal pada tahun ajaran 2011/2012. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah anak didik kelas B dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 8 anak perempuan.
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah
a. Sumber data dari siswa sebagai subjek penelitian
b. Hasil pengamatan dari penelitian yang bertindak sebagai pengamat dan data dari guru atau teman sejawat.
D. Teknik dan Alat Pengukur Data
1. Teknik poengumpulan data
Pengumpulan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan (Sanjaya, 2007: 205)
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati kemungkinan penerapan media gambar terhadap minat baca anak didik. Pengamatan dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan pembelajaran yaitu meliputi cara guru mengajar dan aktifitas anak selama kegiatan pembelajaran.
b. Penugasan
Di dalam penelitian tindakan kelas penugasan ini diberikan oleh guru pada setiap akhir siklus untuk mengukur minat baca anak didik dengan media gambar.
2. Alat Pengumpulan Data
a. Lembar penugasan
Lembar penugasan berupa lembar yang digunakan untuk menilai tugas anak pada setiap akhir siklus.
b. Lembar observasi
Merupakan lembar yang digunakan untuk menilai pada saat pengamatan berlangsung.
E. Validasi Data
1. Hasil belajar menggunakan analisis kualitatif dengan rumus prosentase berikut:
Rumus : P = F × 100%
N
Keterangan :
P = Prosentase yang dicari
F = Jumlah siswa yang dianggap bisa
N = Jumlah seluruh siswa
100% = Angka konstan (%)
2. Proses pembelajaran (observasi, penugasan) yang divalidasi datanya melalui triangulasi:
a. Triangulasi sumber yaitu peneliti menanyakan secara langsung kepada anak seberapa jauh mengetahui tentang media gambar.
b. Triangulasi metode yaitu metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Metode yang dipakai adalah pemberian tugas.
c. Triangulasi alat yaitu alat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, berupa gambar dengan disertai tulisan.
F. Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriptif :
a. Hasil belajar dianalisis dengan analisis diskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes antar siklus maupun dengan indikator kinerja.
b. Observasi maupun penugasan dengan analisis diskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi.
G. Indikator Kinerja
Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah :
a. Guru terampil mengelola proses pembelajaran yang memanfaatkan media gambar yang ditandai dengan aktivitas guru minimal baik dalam lembar observasi.
b. Terjadi perubahan sikap dan perilaku siswa dalam proses pembelajaran yang memanfaatkan media gambar yang ditandai dengan aktivitas siswa minimal baik dalam lembar observasi.
c. 75% siswa TK Mardirahayu Sendangdawung Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal mengalami ketuntasan belajar dalam pembelajaran.
Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif berdasarkan hasil tindakan yang dilaksanakan pada setiap siklus saat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Analisis deskripsi presentase digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh media kartu gambar dan minat baca siswa.
H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin. Penelitian tindakan kelas (PTK)dilaksanakan dengan bentuk siklus yang berulang. Terdapat empat langkah dalam PTK yang merupakan satu siklus yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
Rencana penelitian tindakan kelas merupakan tindakan yang tersusun dan harus memiliki pandangan jauh kedepan, yakni untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta hasil belajar anak (Asrori, 2008:52-54)
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Tindakan guru sebagai peneliti yang dilakukan secara sadar dan terkendali dan yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana. Tindakan digunakan sebagai sebagai kebijakan untuk mengembangkan tindakan-tindakan selanjutnya.
3. Pengamatan (Observing)
Pengamatan dilakukan oleh guru sebagai peneliti untuk mendapatkan gambaran secermat mungkin mengenai tindakan yang sedang dilakukan. Tujuan dilakukannya pengamatan adalah untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan yang sudah dilaksanakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan bagi pengamat dalam melakukan refleksi.
4. Refleksi (Reflekting)
Tahap terakhir dalam penelitian tindakan kelas ini adalah refleksi. Refleksi yaitu kegiatan untuk mengingat, mencermati, menganalisis dan mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi.
Secara garis besar uraian setiap siklus dalam penelitian ini adalah:
AKTIVITAS SIKLUS I SIKLUS II
Perancanaan a. Guru menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH).
b. Guru mengidentifikasikan permasalahan.
c. Guru merumuskan tujuan pembelajaran dengan menggunakan kartu gambar.
d. guru menyiapkan kartu gambar sesuai dengan jumlah anak. a. Guru menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH).
b. Guru mengindentifikasikan permasalahan
c. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan menggunakan media gambar.
d. Guru menyusun rencana kembali tentang pembelajaran menggunakan media gambar
e. Guru menyiapkan gambar yang lebih banyak dan menarik.
Pelaksanaan a. Guru mengkondisikan anak untuk belajar membaca dengan media gambar.
b. Guru menyampaikan materi menggunakan media gambar.
c. Guru menujukkan gambar kepada anak.
d. Guru menyuruh anak untuk menebak gambar yang ditunjukkan guru.
e. Guru menyuruh mencocokkan gambar binatang dengan tulisan. a. Guru mengkondisikan anak belajar membaca dengan media gambar.
b. Guru menyampaikan materi menggunakan media gambar.
c. Guru menunjukkan gambar kepada anak.
d. Guru menyuruh anak untuk menebak gambar yang ditunjukkan guru.
e. Guru menyuruh anak mencocokkan gambar buah yang ada tulisan di bawahnya.
f. Guru menyuruh untuk maju dan mecari gambar atau tulisan di kotak sesuai dengan yang diucapkan guru.
Pengamatan Melakukan pengamatan pada keaktifan anak dan kinerja guru saat kegiatan pembelajaran dengan melibatkan teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi Melakukan pengamatan pada keaktifan anak dan kinerja guru saat kegiatan pembelajaran dengan melibatkan teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi
Refleksi Memperbaiki cara mengajar guru, penguasaan materi oleh guru dan memperbaiki media gambar yang dipakai agar anak lebih tertarik. Pada siklus II hasil belajar sudah mencapai indikator yang diharapkan. Kinerja guru mengalami peningkatan dengan kriteria kinerja baik.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh data bahwa anak-anak kelompok B TK Mardirahayu Sendangdawung Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal masih memiliki minat membaca yang rendah. Dari 20 anak 9 atau 45% memperoleh nilai baik, 6 atau 30% anak mendapat nilai cukup dan 5 atau 25% memperoleh nilai kurang.
Table 2 Nilai hasil belajar Prasiklus
No Indikator Nilai kognitif Jumlah Anak Tingkat Keberhasilan (%)
1 Anak dapat menghubungkan dengan gambar Baik (●) 9 45%
2 Cukup (√) 6 30%
3 Kurang (O) 5 25%
Jumlah 20 100
B. Deskripsi Hasil Siklus I
Dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain adalah guru merumuskan tujuan pembelajaran dengan mengunakan kartu gambar. Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang digunakan sebagai skenario atau jalan cerita pada saat proses bermain dan belajar. Selain itu guru juga menyiapkan kartu gambar yang semenarik mungkin. Jumlah kartu gambar disesuaikan dengan jumlah murid.
2. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan dimulai dengan guru mengucapakan salam. Mengabsensi untuk mengetahui kondisi anak. Sebelum pelajaran dimulai, guru mengecek kesiapan anak seperti, kerapian dalam berpakaian. Guru juga menjelaskan tujuan utama pembelajaran dengan menggunakan kartu gambar dan memberikan motivasi kepada anak.
Proses bermain dan belajar dimulai dengan guru menjelaskan materi dengan menggunakan dengan menggunakan kartu gambar. Kartu gambar adalah kartu yang ada gambarnya berupa binatang yang dibawahnya terdapat tulisan sesuai dengan nama gambar tersebut. Guru memperlihatkan gambar-gambar tersebut di depan kekas. Kemudian menyuruh anak-anak menebak gambar dan memperhatikan huruf demi huruf yang ada dibawah gambar dan membacanya secara serempak. Gambar-gambar tersebut bertujuan untuk menarik minat anak dalam membaca.
Agar anak-anak lebih konsentrasi, guru menyuruh anak untuk mencocokkan gambar dengan tulisan pada kertas yang telah dibagikan. Kemudian menyuruh anak untuk mencari gambar atau tulisan sesuai dengan perintah guru.
Gambar 1. Kegiatan anak pada saat anak menghubungkan gambar dengan tulisan
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan melibatkan teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi. Pengamatan terhadap kemampuan anak antara lain: kemampuan anak dalam mengingat materi yang telah di pelajari, kemampuan anak mengembangkan ide, kemampuan mengenali gambar, kesiapan anak dalam mengikuti pelajaran, kekondusifan suasana dalam proses bermain dan belajar, keaktifan anak dalam menebak kartu gambar.
Kesiapan anak dalam belajar masih kurang, ada beberapa anak yang masih terlambat. Kondisi kelas sudah kondusif, sesuai dengan ukuran pada umumnya. Pada saat proses bermain dan belajar, kemampuan anak dalam mengingat materi yang lalu cukup baik. Anak-anak mampu mengenali gambar dengan baik. Pada pertemuan siklus I ini, sebagian anak masih ada yang belum paham dengan metode yang dipakai. Masih ada anak yang kurang tertarik dan berminat dalam membaca dengan gambar. Sebagian ada yang masih belum jelas dengan materi yang dijelaskan oleh guru. Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan hasil belajar anak dalam minat membaca dengan menggunakan gambar.
Tabel 3. Nilai Hasil Belajar Siklus I
No Indkator Nilai Kognitif Jumlah Anak Tingkat Keberhasilan (%)
1 Anak dapat menghubungkan tulisam dengan gambar (●) 13 65
2 (√) 5 25
3 (O) 2 10
Jumlah 20 100
4. Refleksi
Refleksi merupakan langkah untuk menganalisa hasil kerja anak dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian siklus I menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar anak didik dari pra siklus. Namun hasil tersebut belum sesuai dengan apa yang diharapkan peneliti. Perbaikan yang dilakukan antara lain: memperbaiki kualitas gambar yang dipakai agar anak lebih tertarik, kondisi ruang kelas ditata serapi mungkin dan menempelkan gambar-gambar yang menarik, dan dalam menyampaian materi guru menggunakan bahasa sesederhana mungkin agar anak-anak lebih mudah memahami.
C. Deskripsi Hasil Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 6 Januari 2012 Seperti halnya pada siklus I, siklus II dilaksanakan oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas. Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II sesuai dengan tahapan penelitian tindakan kelas yaitu:
1. Perencanaan
Sama seperti siklus I, pada pertemuan siklus II ini guru mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian. Guru membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH) dan merumuskan tujuan utama dalam pembelajaran dengan menggunakan gambar untuk menarik minat membaca anak. Menyiapkankan gambar yang akan digunakan dan disesuaikan dengan jumlah anak. Gambar dipersiapkan sebaik mungkin atau semenarik mungkin.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dimulai dengan guru mengucapkan salam. Mengabsen kehadiran anak dan mengecek kesiapan anak dalam mengikuti pembelajaran. Pada pertemuan kali ini, semua anak datang tepat waktu dan berpakaian rapi. Kemudian guru menyampaikan tujuan utama pembelajaran dan menyampaikan garis besar materi dengan menggunakan media gambar.
Proses belajar mengajar dimulai dengan guru menyampaikan materi mengenai binatang dengan menggunakan media gambar. Guru menyuruh anak-anak untuk menebak binatang apa yang ada kartu gambar. Setelah itu guru memberikan dua kertas kepada anak. Satu kertas berisi gambar-gambar binatang dan kertas yang satunya terdapat tulisan nama-nama binatang tersebut. Anak-anak disuruh mencocokkan gambar sesuai dengan tulisan yang ada dikertas lain. Guru juga memberikan tugas lain kepada anak-anak. Guru menyuruh anak maju satu persatu dan meminta anak mencari gambar atau tulisan sesuai dengan apa yang diucapkan guru.
Gambar yang dipakai pada siklus II ini lebih beragam dan lebih baik kualitasnya. Pada saat kegiatan pembelajaran hampir berakhir, guru memberikan tugas kepada anak-anak untuk mencari gambar-gambar binatang di rumah. Tidak lupa guru memberikan motivasi dan membantu anak untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Gambar 2. Kegiatan anak pada saat mengambil kartu gambar dan dibaca bersama teman.
3. Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan, pada siklus II, anak-anak tidak ada lagi yang terlambat dan sudah berpakaian dengan rapi. Keaktifan anak dalam kegiatan pembelajaran sudah lebih baik. Pada saat proses bermain dan belajar, anak-anak sudah memahami metode yang dipakai oleh guru. Dengan begitu materi yang disampaikan oleh guru kepada anak dapat tersampaikan dengan baik.
Pada saat guru menyampaikan materi hampir semua anak memperhatikan penjelasan tersebut. Mereka sang at antusias untuk melihat gambar-gambar yang akan diperlihatkan oleh guru. Sebagian besar anak mampu menyebutkan nama binatang yang ada di gambar. Anak-anak juga sudah bisa mengenali huruf dan mencoba membaca tulisan yang ada di bawah gambar.
Pada saat guru memberikan tugas kepada anak-anak untuk mencocokkan gambar dengan tulisan, sebagian besar mereka sudah bisa mengerjakan. Mereka sangat tertarik dan menikmati tugas tersebut. Begitupun ketika guru menyuruh satu persatu anak untuk maju dan mencari tulisan atau gambar yang ada di dalam kotak sesuai dengan apa yang diucapkan oleh guru. Mereka sangat bersemangat dalam mengikuti kegiatan tersebut. Hasil belajar anak melaui media gambar untuk meningkatkan minat membaca anak dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel. 5 Hasil Belajar siklus II
No Indkator Nilai Kognitif Jumlah Anak Tingkat Keberhasilan (%)
1 Anak dapat membaca gambar yang ada tulisan dibawahnya (●) 16 80
2 (√) 2 10
3 (O) 2 10
Jumlah 20 100
4. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian siklus II menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar anak didik dari siklus I. Peningkatan hasil belajar memenuhi tujuan seperti yang diharapkan. Dengan menggunakan media gambar dalam pembelajaran, minat membaca anak sudah mengalami peningkatan. Anak-anak sangat bersemangat dalam belajar membaca kartu yang bergambar yang disertai tulisan.
D. Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus
Nilai hasil belajar diperoleh melalui tes yang dilaksanakan pada akhir siklus yang digunakan untuk mengukur seberapa besar keberhasilan yang dicapai. Hasil belajar anak-anak digunakan untuk menentukan langkah berikutnya atau siklus berikutnya. Pada saat pra siklus diperoleh hasil belajar yang belum sesuai dengan harapan. Dari 20 anak, 9 atau 45% anak mendapatkan nilai baik, 6 atau 30% anak mendapatkan nilai cukup dan 5 atau 25% anak mendapatkan nilai kurang.
Perolehan nilai hasil belajar anak pada siklus I mengalami peningkatan. Dari 20 anak, 13 atau 65% anak mendapatkan nilai baik, 5 atau 25% anak mendapatkan nilai cukup dan 2 atau 10% anak mendapatkan nilai kurang. Dibandingkan dengan pra siklus, pada siklus I anak yang mendapat nilai baik naik sebanyak 20% atau 4 anak. Anak yang mendapat nilai cukup berkurang, dari 6 anak menjadi 5 anak atau turun sebesar 15%. Sedangkan untuk anak yang mendapatkan nilai kurang berkurang. Dari 5 yang mendapatkan nilai kurang pada pra siklus, pada siklus I ini hanya tinggal 2 anak atau 10% saja.
Peningkatan nilai hasil belajar anak pada siklus I sudah cukup baik, akan tetapi belum sesuai dengan harapan indikator yang ingin dicapai. Peningkatan nilai hasil belajar anak dari pra siklus ke siklus I dapat dilihat dari grafik di bawah ini.
Grafik 1. Perbandingan nilai pra siklus dan siklus I
Pada saat kegiatan pembelajaran, anak-anak lebih aktif dibandingkan dengan pra siklus. Anak-anak mulai tertarik dengan gambar yang ditunjukkan oleh guru. Akan tetapi masih ada sebagian anak yang belum memahami materi yang disampaikan oleh guru. Anak-anak yang kurang memahami materi disebabkan oleh kurang minatnya atau ketertarikan anak dengan media yang dipakai. Guru terlalu cepat dalam menerangkan materi sehingga anak kurang menangkap materi yang disampaikan. Masih ada murid yang tidak mau menebak gambar yang ditunjukkan oleh guru. Ada sebagian anak yang masih enggan untuk mencocokkan gambar dengan tulisan yang diberikan oleh guru. Hal tersebut disebabkan karena belum bisa membaca dengan baik dan merasa tidak bisa.
Selain menebak dan mencocokkan gambar, anak-anak juga mendapatkan tugas dari guru untuk maju ke depan satu persatu. Anak disuruh untuk mencari tulisan atau gambar sesuai dengan yang diucapkan oleh guru. Pada saat kegiatan ini berlangsung, masih ada anak yang malas dan belum bisa mengenali huruf dan membaca tulisan-tulisan tersebut.
Kinerja guru pada siklus I mendapatkan hasil cukup baik. Pada awal pertemuan guru selalu mengucapkan salam dan mengabsensi anak. Memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan utama pembelajaran. Guru juga menyampaikan garis besar materi dengan menggunakan media gambar kepada anak-anak.
Pada saat kegiatan inti siklus I, guru mampu menjelaskan materi dengan menggunakan media gambar dengan cukup baik. Bahasa yang digunakan oleh guru pada saat mengajar kurang dimengerti sehingga anak belum memahami apa yang diinginkan guru. Guru belum sepenuhnya bisa menguasai kelas. Gambar-gambar yang dipakai pada saat kegiatan pembelajaran kurang menarik minat anak. Secara keseluruhan pengamatan terhadap kinerja guru pada siklus I mendapatkan nilai 75% dengan kriteria kinerja baik.
Peningkatan pada siklus I belum mencapai dengan indikator yang di harapakan yaitu sebanyak 75% anak mendapatkan hasil belajar yang baik. Oleh karena itu, peneliti merencanakan satu siklus lagi guna meningkatkan hasil belajar anak sesuai dengan indikator yaitu sebesar 75% anak mendapatkan nilai baik. Beberapa hal diperbaiki untuk meningkatkan hasil belajar anak. Diantaranya, penguasaan materi oleh guru dan menggunakan gambar-gambar yang digunakan lebih menarik lagi.
Perolehan hasil belajar pada siklus II lebih meningkat dibandingkan dengan siklus I. Kesiapan anak dalam mengikuti pembelajaran sangat baik. Tidak ada lagi anak yang terlambat masuk kelas dan sudah berpakaian dengan rapi. Penjelasan dari guru bisa diterima dengan baik. Mereka sangat tertarik dengan gambar-gambar yang ditunjukkan oleh guru. Anak-anak mampu menebak nama binatang yang ada di kartu gambar dan mencoba membaca tulisan yang ada di bawahnya.
Anak-anak merasa tertantang dengan tugas dari guru untuk mencocokkan gambar dengan tulisan di kertas yang sudah diberikan oleh guru dikarenakan kualitas gambar yang lebih baik daripada siklus I. Kecepatan waktu dalam mengerjakan tugas tersebut juga lebih dari pada siklus I. Pada saat guru memberikan tugas untuk maju ke depan satu persatu untuk mencari tulisan atau gambar sesuai dengan yang di inginkan guru, mereka dengan sigap melaksanakan perintah tersebut.
Pada siklus II, dari 20 anak 16 atau 80% anak mendapatkan nilai baik. Naik 20% dari siklus I yang hanya mencapai 60%. Pada siklus I anak yang mendapatkan nilai cukup sebanyak 5 atau 25% sedangkan pada siklus II yang mendapatkan nilai cukup mengalami penurunan yaitu tinggal 2 atau 10% anak saja. Anak yang mendapatkan nilai kurang pada siklus I hanya 2. Pada siklus II anak yang mendapat nilai kurang tidak berubah, tetap 2 atau 10% anak. Perbandingan perolehan nilai hasil belajar anak dari siklus I sampai siklus II dapat berikut dibawah ini.
Grafik 2. Nilai Hasil Siklus I dan Siklus II
Hasil pengamatan terhadap kinerja guru juga mengalami peningkatan. Pada siklus I kinerja guru memperoleh nilai 75% atau kriteria kinerja baik. Sedangkan pada siklus II ini, kinerja guru memperoleh nilai 81,8% atau kriteria kinerja baik dengan peningkatan sebesar 6,8%. Hal itu sangat berdampak pada kegiatan pembelajaran. Dengan kinerja guru yang meningkat maka hasil belajar anak pun ikut mengalami peningkatan.
Pada saat kegiatan inti guru sudah mampu menguasai kelas. Materi pembelajaran dan metode yang dipakai sudah bisa dikuasai. Dalam menjelaskan materi, guru lebih memperlamban dan menggunakan bahasa sesederhana mungkin agar lebih mudah dipahami anak. Media gambar yang dipakai oleh guru dalam kegiatan pembelajaran lebih menarik dibandingkan pada siklus I. Jumlah gambar lebih sehingga anak lebih tertarik dan tidak sabar untuk melihat gambar selanjutnya. Dengan begitu anak mulai berminat untuk membaca tulisan yang ada di bawah gambar.
Peningkatan nilai hasil belajar anak dari pra siklus, dilanjutkan siklus I kemudian siklus II berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Pada pra siklus tercatat dari 20 anak, 9 atau 45% anak mendapat nilai baik, 6 atau 30% mendapat nilai cukup dan 5 atau 25% anak mendapat nilai kurang. Pada siklus I, 13 atau sebesar 65% anak mendapatkan nilai baik, 5 atau 25% anak mendapatkan nilai cukup dan 2 atau 10% anak mendapatkan nilai kurang. Sedangkan pada siklus II, dari 20 anak 16 atau 80% mendapatkan nilai baik, 2 atau 10% anakmendapatkan nilai cukup dan 2 atau 10% anak mendapatkan nilai kurang. Di bawah ini adalah perbandingan perolehan nilai hasil belajar anak pada pra siklus, siklus I dan siklus II.
Tabel. 6 Hasil Belajar dari pra siklus, siklus I dan siklus II
No Indicator Nilai Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
1 2
Jumlah anak presentase Jumlah anak Presentase Jumlah anak Presentase
1 Anak dapat menghubungkan dan membaca gambar yang ada tulisan dibawahnya (●) 9 45% 13 65% 16 80%
2 (√) 6 30% 5 20% 2 10%
3 (O) 5 25% 2 10% 2 10%
Grafik 3. Hasil belajar Pra siklus, Siklus I dan Siklus II
Pada siklus II hasil belajar anak sudah meningkat cukup signifikan. Anak-anak sangat bersemangat untuk belajar. Guru sudah mampu menguasai kelas dengan baik. Penguasaan materi oleh guru sudah baik dan mampu menggunakan media dengan sangat baik pula. Peningkatan hasil belajar anak sudah mencapai indikator yang diharapkan.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Dengan menggunakan media gambar dalam kegiatan pembelajaran anak menjadi semakin bersemangat.
2. Dengan menggunakan media gambar anak lebih mudah mengingat huruf-huruf dan memudahkan anak untuk belajar membaca.
3. Dengan menggunakan gambar-gambar yang bermacam-macam dan menarik anak semakin tertarik untuk belajar membaca.
4. Minat baca anak semakin meningkat dengan penggunaan media gambar pada kegiatan pembelajaran.
B. Saran
1. Bagi Guru
Guru diharapkan selalu meningkatkan kemampuannya dalam mengajar mampu membuat media pengajaran yang sesederhana mungkin untuk meningkatkan minat belajar khususnya minat membaca anak.
2. Bagi Anak
Tidak hanya di sekolah, anak-anak diharapkan untuk belajar membaca dimulai dengan membaca tulisan-tulisan yang ada di lingkungan sekitar kita.
3. Bagi Sekolah
Pembelajaran dengan media gambar ini bisa dijadikan menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan minat membaca pada anak usia dini.
DAFTAR PUSTAKA
Adi susilo, Taufik.2011.calistung.Jogjakarta.Hak Cipta
Asrori, Mohammad. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Wacana Prima.
Depdiknas. 2007. Bidang Pengembangan Berbahasa Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2007. Persiapan Membaca dan Menulis Melalui Permainan. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. 2007. Pengembangan Model Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas.
Haryadi. 2007. Retorika Membaca Model, Metode dan Teknik. Semarang: Rumah Indonesia.
Hurlock, Elizabeth. 1978. Perkembangan Anak Vol 2. Jakarta: Erlangga.
Pamadhi dan Sukardi. 2008. Seni Keterampilan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sadiman, Arif. 2007. Media pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfatan. Jakarta: Grafindo.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sudjana dan Ahmad Rifa’i. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sumatri dan Nana Syaodih. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka.
Suyanto, Slamet. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
Usman, M. Uzer. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
www1.bpkpenabur.or.id/jurnal/04/017-035.pd
DAFTAR NAMA ANAK DIDIK KELOMPOK B TK MARDIRAHAYU SENDANGDAWUNG
NO Nama Siswa Jenis Kelamin
1 Adi Prasetiyo L
2 Andrean Bayu Saputra L
3 Bahrun L
4 Hana Fitriyanti P
5 M. Amirul Mu’izzudin L
6 M. Irfan Mukti Rizki L
7 M. Jidan Bunaya L
8 M. Lutfi Hakim L
9 Muhammad Lutfi L
10 M. Purnomo Sidiq L
11 M. Syahrul Hidayatullah L
12 Nur Fatoni L
13 Nur Aini Aqilah P
14 Nurul Iffatul Munawaroh P
15 Salis Maulidatul Fitri P
16 Siti Riswati Putri P
17 Suryo Putra L
18 Vanisa Breliyanti P
19 Vivi Amelia Febyana P
20 Reza Amalia P
DAFTAR NILAI PRA SIKLUS
KELOMPOK B TK MARDIRAHAYU SENDANGDAWUNG
NO Nama Siswa Baik Cukup Kurang
1 Adi Prasetiyo O
2 Andrean Bayu Saputra ●
3 Bahrun ●
4 Hana Fitriyanti √
5 M. Amirul Mu’izzudin √
6 M. Irfan Mukti Rizki ●
7 M. Jidan Bunaya ●
8 M. Lutfi Hakim ●
9 Muhammad Lutfi O
10 M. Purnomo Sidiq √
11 M. Syahrul Hidayatullah √
12 Nur Fatoni ●
13 Nur Aini Aqilah ●
14 Nurul Iffatul Munawaroh √
15 Salis Maulidatul Fitri O
16 Siti Riswati Putri O
17 Suryo Putra √
18 Vanisa Breliyanti ●
19 Vivi Amelia Febyana ●
20 Reza Amalia O
Jumlah 9 6 5
DAFTAR NILAI SIKLUS I.1
KELOMPOK B TK MARDIRAHAYU SENDANGDAWUNG
NO Nama Siswa Baik Cukup Kurang
1 Adi Prasetiyo O
2 Andrean Bayu Saputra •
3 Bahrun •
4 Hana Fitriyanti ●
5 M. Amirul Mu’izzudin √
6 M. Irfan Mukti Rizki ●
7 M. Jidan Bunaya •
8 M. Lutfi Hakim ●
9 Muhammad Lutfi √
10 M. Purnomo Sidiq √
11 M. Syahrul Hidayatullah √
12 Nur Fatoni ●
13 Nur Aini Aqilah ●
14 Nurul Iffatul Munawaroh √
15 Salis Maulidatul Fitri O
16 Siti Riswati Putri √
17 Suryo Putra √
18 Vanisa Breliyanti ●
19 Vivi Amelia Febyana ●
20 Reza Amalia O
Jumlah 10 7 3
DAFTAR NILAI SIKLUS I.2
KELOMPOK B TK MARDIRAHAYU SENDANGDAWUNG
NO Nama Siswa Baik Cukup Kurang
1 Adi Prasetiyo O
2 Andrean Bayu Saputra •
3 Bahrun •
4 Hana Fitriyanti ●
5 M. Amirul Mu’izzudin •
6 M. Irfan Mukti Rizki ●
7 M. Jidan Bunaya •
8 M. Lutfi Hakim ●
9 Muhammad Lutfi √
10 M. Purnomo Sidiq √
11 M. Syahrul Hidayatullah √
12 Nur Fatoni ●
13 Nur Aini Aqilah ●
14 Nurul Iffatul Munawaroh √
15 Salis Maulidatul Fitri O
16 Siti Riswati Putri √
17 Suryo Putra √
18 Vanisa Breliyanti ●
19 Vivi Amelia Febyana ●
20 Reza Amalia O
Jumlah 11 6 3
DAFTAR NILAI SIKLUS I
KELOMPOK B TK MARDIRAHAYU SENDANGDAWUNG
NO Nama Siswa Baik Cukup Kurang
1 Adi Prasetiyo O
2 Andrean Bayu Saputra •
3 Bahrun •
4 Hana Fitriyanti ●
5 M. Amirul Mu’izzudin •
6 M. Irfan Mukti Rizki ●
7 M. Jidan Bunaya •
8 M. Lutfi Hakim ●
9 Muhammad Lutfi √
10 M. Purnomo Sidiq √
11 M. Syahrul Hidayatullah •
12 Nur Fatoni ●
13 Nur Aini Aqilah ●
14 Nurul Iffatul Munawaroh •
15 Salis Maulidatul Fitri O
16 Siti Riswati Putri √
17 Suryo Putra √
18 Vanisa Breliyanti ●
19 Vivi Amelia Febyana ●
20 Reza Amalia √
Jumlah 13 5 2
HASIL OBSERVASI SIKLUS I
No Pernyataan Skor
1 2 3
1 Guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa V
2 Guru menyampaikan dan menjelaskan materi dengan menggunakan gambar V
3 Guru memberi motivasi kepada anak didik V
4 Guru meminta anak untuk membaca tulisan yang ada dibawah gambar V
5 Guru memberi kesempatan kepada anak untuk menebak gambar dan huruf dibawahnya V
6 Siswa memperhatikan penjelasan guru V
7 Siswa bersemangat dalam pembelajaran V
8 Siswa diberi kesempatan untuk mencocokkan gambar dengan tulisan pada kertas yang sudah disediakan V
9 Siswa aktif bermain kartu gambar V
10 Siswa mengerjakan tugas V
3 3 4
Skor total 3 6 12
21
21: 30 X 100 = 70
Mengetahui, Sendangdawung, 15 Desember 2011
Kepala TK Mardirahayu Teman Sejawat
Purworini, AMa Nurul Fadhilah
NIP 196704112007012021
Keterangan:
1 = KURANG Interval 80-100 = baik
2 = CUKUP 54 -79 = cukup
3 = BAIK 30 -53 = kurang
DAFTAR NILAI SIKLUS II .3
KELOMPOK B TK MARDIRAHAYU SENDANGDAWUNG
NO Nama Siswa Baik Cukup Kurang
1 Adi Prasetiyo O
2 Andrean Bayu Saputra ●
3 Bahrun ●
4 Hana Fitriyanti ●
5 M. Amirul Mu’izzudin ●
6 M. Irfan Mukti Rizki ●
7 M. Jidan Bunaya ●
8 M. Lutfi Hakim ●
9 Muhammad Lutfi ●
10 M. Purnomo Sidiq ●
11 M. Syahrul Hidayatullah ●
12 Nur Fatoni ●
13 Nur Aini Aqilah ●
14 Nurul Iffatul Munawaroh ●
15 Salis Maulidatul Fitri O
16 Siti Riswati Putri ●
17 Suryo Putra √
18 Vanisa Breliyanti ●
19 Vivi Amelia Febyana ●
20 Reza Amalia √
Jumlah 16 2 2
DAFTAR NILAI SIKLUS II .2
KELOMPOK B TK MARDIRAHAYU SENDANGDAWUNG
NO Nama Siswa Baik Cukup Kurang
1 Adi Prasetiyo O
2 Andrean Bayu Saputra ●
3 Bahrun ●
4 Hana Fitriyanti ●
5 M. Amirul Mu’izzudin ●
6 M. Irfan Mukti Rizki ●
7 M. Jidan Bunaya ●
8 M. Lutfi Hakim ●
9 Muhammad Lutfi ●
10 M. Purnomo Sidiq ●
11 M. Syahrul Hidayatullah ●
12 Nur Fatoni ●
13 Nur Aini Aqilah ●
14 Nurul Iffatul Munawaroh ●
15 Salis Maulidatul Fitri O
16 Siti Riswati Putri √
17 Suryo Putra √
18 Vanisa Breliyanti ●
19 Vivi Amelia Febyana ●
20 Reza Amalia √
Jumlah 15 3 2
DAFTAR NILAI SIKLUS 2.1
KELOMPOK B TK MARDIRAHAYU SENDANGDAWUNG
NO Nama Siswa Baik Cukup Kurang
1 Adi Prasetiyo O
2 Andrean Bayu Saputra •
3 Bahrun •
4 Hana Fitriyanti ●
5 M. Amirul Mu’izzudin •
6 M. Irfan Mukti Rizki ●
7 M. Jidan Bunaya •
8 M. Lutfi Hakim ●
9 Muhammad Lutfi √
10 M. Purnomo Sidiq √
11 M. Syahrul Hidayatullah •
12 Nur Fatoni ●
13 Nur Aini Aqilah ●
14 Nurul Iffatul Munawaroh •
15 Salis Maulidatul Fitri O
16 Siti Riswati Putri √
17 Suryo Putra √
18 Vanisa Breliyanti ●
19 Vivi Amelia Febyana ●
20 Reza Amalia √
Jumlah 13 5 2
HASIL OBSERVASI SIKLUS II
No Pernyataan Skor
1 2 3
1 Guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa V
2 Guru menyampaikan dan menjelaskan materi dengan menggunakan gambar V
3 Guru memberi motivasi kepada anak didik V
4 Guru meminta anak untuk membaca tulisan yang ada dibawah gambar V
5 Guru memberi kesempatan kepada anak untuk menebak gambar dan huruf dibawahnya V
6 Siswa memperhatikan penjelasan guru V
7 Siswa bersemangat dalam pembelajaran V
8 Siswa diberi kesempatan untuk mencocokkan gambar dengan tulisan pada kertas yang sudah disediakan V
9 Siswa aktif bermain kartu gambar V
10 Siswa mengerjakan tugas V
2 3 5
Skor total 3 6 15
24
24: 30 X 100 = 80
Mengetahui, Sendangdawung, 6 Januari 2012
Kepala TK Mardirahayu Teman Sejawat
Purworini, AMa Nurul Fadhilah
NIP 196704112007012021
Keterangan:
1 = KURANG Interval 80-100 = baik
2 = CUKUP 54 -79 = cukup
3 = BAIK 30 -53 = kurang
RENCANA KEGIATAN HARIAN SIKLUS I.1
KELOMPOK : B
SEMESTER/MINGGU : I/17
TEMA : Tanaman
HARI/TANGGAL : Rabu 14 Desember 2011
INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN ALAT/SUMBER BELAJAR PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
ALAT EVALUASI HASIL EVALUASI
Menyanyi lebih dari 20 lagu anak
Menghubungkan atau memasangkan tulisan dengan gambar
Mengenal macam-macam tanamanam I. Kegiatan Awal (± 30 menit)
- Salam, berdo’a dan bernyanyi
- Menyanyi lagu “mari belajar membaca”
II. Kegiatan Inti (± 60 menit)
- Menghubungkan tulisan sederhana dengan gambar
III. Istirahat (± 30 menit)
- Cuci tangan, do’a dan makan bekal
- bermain
IV. Kegiatan akhir (± 30 menit)
- Tanyajawab tentang macam-macam tanaman Anak
Kartu gambar
Anak
anak Observasi
Penugasan
Observasi
Percakapan Baik (●)10
Cukup (√) 7
Kurang (O) 3
Sendangdawung, 14 Desember 2011
Mengetahui,
Kepala TK Mardirahayu Guru kelas
Purworini Sri Munanti
NIP. 196704112007012021 NPM. 09159285
RENCANA KEGIATAN HARIAN SIKLUS I.2
KELOMPOK : B
SEMESTER/MINGGU : I/17
TEMA : Tanaman
HARI/TANGGAL : Kamis 15 Desember 2011
INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN ALAT/SUMBER BELAJAR PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
ALAT EVALUASI HASIL EVALUASI
Menyanyi lebih dari 20 lagu anak
Menghubungkan atau memasangkan tulisan dengan gambar
Mengenal macam-macam tanamanam I. Kegiatan Awal (± 30 menit)
- Salam, berdo’a dan bernyanyi
- Menyanyi lagu “mari belajar membaca”
II. Kegiatan Inti (± 60 menit)
- Menghubungkan tulisan sederhana dengan gambar
III. Istirahat (± 30 menit)
- Cuci tangan, do’a dan makan bekal
- bermain
IV. Kegiatan akhir (± 30 menit)
- Tanyajawab tentang macam-macam tanaman Anak
Kartu gambar
Anak
Anak Observasi
Penugasan
Observasi
Percakapan Baik (●)11
Cukup (√) 6
Kurang (O) 3
Sendangdawung, 15 Desember 2011
Mengetahui,
Kepala TK Mardirahayu Guru kelas
Purworini Sri Munanti
NIP. 196704112007012021 NPM. 09159285
RENCANA KEGIATAN HARIAN SIKLUS I.3
KELOMPOK : B
SEMESTER/MINGGU : I/17
TEMA : Tanaman
HARI/TANGGAL : Jumat 16 Desember 2011
INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN ALAT/SUMBER BELAJAR PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
ALAT EVALUASI HASIL EVALUASI
Menyanyi lebih dari 20 lagu anak
Menghubungkan atau memasangkan tulisan dengan gambar
Mengenal macam-macam tanamanam I. Kegiatan Awal (± 30 menit)
- Salam, berdo’a dan bernyanyi
- Menyanyi lagu “mari belajar membaca”
II. Kegiatan Inti (± 60 menit)
- Menghubungkan tulisan sederhana dengan gambar
III. Istirahat (± 30 menit)
- Cuci tangan, do’a dan makan bekal
- bermain
IV. Kegiatan Akhir (± 30 menit)
- Tanyajawab tentang macam-macam tanaman Anak
Kartu gambar
Anak
anak Observasi
Penugasan
Observasi
Percakapan Baik (●)13
Cukup (√) 5
Kurang (O) 2
Sendangdawung, 16 Desember 2011
Mengetahui,
Kepala TK Mardirahayu Guru kelas
Purworini Sri Munanti
NIP. 196704112007012021 NPM. 09159285
RENCANA KEGIATAN HARIAN SIKLUS II.1
KELOMPOK : B
SEMESTER/MINGGU : II/1
TEMA : Rekreasi
HARI/TANGGAL : Rabu 4 Januari 2011
INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN ALAT/SUMBER BELAJAR PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
ALAT EVALUASI HASIL EVALUASI
Menyanyi lebih dari 20 lagu anak
Membaca tulisan sederhana
Mengenal macam-macam tanamanam I. Kegiatan Awal (± 30 menit)
- Salam, berdo’a dan bernyanyi
- Menyanyi lagu “mari belajar membaca”
II. Kegiatan Inti (± 60 menit)
- Membaca gambar yang ada tulisan dibawahnya
III. Istirahat (± 30 menit)
- Cuci tangan, do’a dan makan bekal
- bermain
IV. Kegiatan Akhir(± 30 menit)
- Tanyajawab tentang macam-macam tanaman Anak
Kartu gambar
Anak
anak Observasi
Penugasan
Observasi
Percakapan Baik (●)13
Cukup (√) 5
Kurang (O) 2
Sendangdawung, 4 Januari 2012
Mengetahui,
Kepala TK Mardirahayu Guru kelas
Purworini Sri Munanti
NIP. 196704112007012021 NPM. 09159285
RENCANA KEGIATAN HARIAN SIKLUS II.2
KELOMPOK : B
SEMESTER/MINGGU : II/1
TEMA : Rekreasi
HARI/TANGGAL : Kamis 5 Januari 2011
INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN ALAT/SUMBER BELAJAR PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
ALAT EVALUASI HASIL EVALUASI
Menyanyi lebih dari 20 lagu anak
Membaca tulisan sederhana
Mengenal macam-macam tanamanam I. Kegiatan Awal (± 30 menit)
- Salam, berdo’a dan bernyanyi
- Menyanyi lagu “mari belajar membaca”
II. Kegiatan Inti (± 60 menit)
- Membaca gambar yang ada tulisan dibawahnya
III. Istirahat (± 30 menit)
- Cuci tangan, do’a dan makan bekal
- bermain
IV. Kegiatan Akhir(± 30 menit)
- Tanyajawab tentang macam-macam tanaman Anak
Kartu gambar
Anak
anak Observasi
Penugasan
Observasi
Percakapan Baik (●)15
Cukup (√) 3
Kurang (O) 2
Sendangdawung, 5 Januari 2012
Mengetahui,
Kepala TK Mardirahayu Guru kelas
Purworini Sri Munanti
NIP. 196704112007012021 NPM. 09159285
RENCANA KEGIATAN HARIAN SIKLUS II.3
KELOMPOK : B
SEMESTER/MINGGU : II/1
TEMA : Rekreasi
HARI/TANGGAL : Jumat 6 Januari 2011
INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN ALAT/SUMBER BELAJAR PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
ALAT EVALUASI HASIL EVALUASI
Menyanyi lebih dari 20 lagu anak
Membaca tulisan sederhana
Mengenal macam-macam tanamanam I. Kegiatan Awal (± 30 menit)
- Salam, berdo’a dan bernyanyi
- Menyanyi lagu “mari belajar membaca”
II. Kegiatan Inti (± 60 menit)
- Membaca gambar yang ada tulisan dibawahnya
III. Istirahat (± 30 menit)
- Cuci tangan, do’a dan makan bekal
- bermain
IV. Kegiatan Akhir(± 30 menit)
- Tanyajawab tentang macam-macam tanaman Anak
Kartu gambar
Anak
anak Observasi
Penugasan
Observasi
Percakapan Baik (●)16
Cukup (√) 2
Kurang (O) 2
Sendangdawung, 6 Januari 2012
Mengetahui,
Kepala TK Mardirahayu Guru kelas
Purworini Sri Munanti
NIP. 196704112007012021 NPM. 09159285
Tidak ada komentar:
Posting Komentar